Cepuk

Beberapa hari lalu Cepuk tiba di rumah saya. Saya girang banget. Soalnya kali pertama melihat Cepuk, saya langsung terpesona.

Sebelum Cepuk datang, Mami Cepuk menghubungi saya. Dia minta alamat saya supaya tahu ke alamat mana Cepuk harus diantar.

Mau tahu Cepuk, teman baru saya?
Tadaaa, ini dia.



Itu Cepuk?

Iya, itu Cepuk. Hehe. Cepuk tak lain adalah tokoh burung rekaan dalam buku cerita Waktunya Cepuk Terbang. 

Terus, Mami Cepuk siapa?

Mami Cepuk, ya penulisnya. Namanya Debby Lukito.

Papi Cepuk?

Papi Cepuk adalah ilustratornya. Namanya Jack Son.

Saya bertemu Cepuk dan mami-papinya di Writer Workshop yang diadakan Room to Read dan Provisi Education September lalu.

Jadi, Waktunya Cepuk Terbang adalah salah satu buku hasil workshop serupa tahun lalu. Workshop yang bertujuan menghasilkan buku-buku bacaan bermutu (cerita sekaligus ilustrasinya) untuk anak-anak Indonesia agar para tunas bangsa gemar membaca. Setelah gemar membaca bacaan yang baik, niscaya teredukasi juga dengan baik.

Cepuk punya cerita begini.

Cepuk belajar terbang di sekolah. Cepuk gagal berkali-kali.

Salah satu temannya jadi kesal. Cepuk dia seruduk.

Suuut, Cepuk terjatuh. Oh, oh, Cepuk panik. Dikepak-kepakkannya sayapnya.

Wuhuhu, Cepuk naik dan naik. Dia bisa terbang! Seru kan ceritanya.

Ilustrasinya juga lucu. Teman Cepuk yang gak sabaran, digambarkan punya jambul kayak tanduk. Waktu kesal, dari matanya keluar sinar merah keoranyean gitu. Papi Cepuk memang keren!

Ingin memotivasi anak atau diri sendiri agar mencoba dan mencoba lagi dalam meraih impian? Buku ini pas dijadikan alat bantu.

Hanya, harap bersabar, ya. Buku ini belum diperjualbelikan. Masih diperuntukkan bagi koleksi perpustakaan sekolah. Tapi, menurut info, bakal diterbitkan untuk khalayak umum. Semoga ya.







Related Posts

Posting Komentar