Tepat di hari pertama bulan, yang kata orang, bulan penuh
cinta, saya dan buah hati saya mendatangi salon langganan untuk potong rambut.
Anak saya hanya merelakan poninya saja yang dipendekkan.
Sebetulnya, sih, saya ingin, bukan cuma poninya. Kan masih suka lari-larian,
loncat-loncat. Jadi cepat gerah. Tapi, demi menghormati kebebasan berpendapatnya
dan proses belajarnya menentukan pilihan, saya tidak memaksa.
Giliran saya tiba. Saya menunjukkan foto lama saya.
Tak lama kemudian, dengan lincah tukang salon menggerakkan
kedua tangannya. Sisir di tangan kiri, gunting di tangan kanan. Srek, srek, srek.
Done.
Berbagai komentar mampir ke telinga saya.
“Mami jadi kayak anak-anak,” komentar buah hati saya.
“Na hui swe lai,” ucap ibu saya dalam bahasa antah berantah
dengan logat Thailand campur Mandarin. Di matanya, saya pasti jadi makin mirip
orang Tionghoa.
“Berani sekali kau,” cetus ibu mertua. “Makin cantik.” *Em,
em.
Esoknya, di kantor.
“Bagus. Kamu jadi tampak lebih segar.”
“Kamu enggak lagi mimpi, kan, waktu motong rambut?”
Punya Rambut Pendek Itu … Asyik!
Hihihi, saya sadar
banget, kok, waktu minta rambut saya
dipotong pendek seperti model rambut tiga tahun lalu. Sudah waktunya kembali
berambut pendek. Karena berambut pendek itu … asyik!
1.
Hemat
waktu mencuci dan mengeringkannya
Waktu rambut masih sebahu, saya sering tidur dengan kepala beralas bedong
bekas anak saya. Soalnya, pulang sudah malam, harus keramas, tapi enggak punya hair dryer. Pakai kipas, masuk angin.
2.
Irit
sampo dan air
Itu sudah pasti.
3.
Tidak
perlu disisir berkali-kali
Jenis rambut saya tidak seperti rambut para model sampo. Rambut saya ikal
dan ngembang. Baru semenit disisir, semenit kemudian sudah berantakan dan
mengembang saat saya wara-wiri. Berkat rambut mirip model Meg Ryan di French Kiss ini saya tidak perlu
khawatir. Makin mencuat keluar rambut saya, makin keren *kata saya … whuehehehe.
4.
Bye bye pernak-pernik rambut
Karena alasan ke-3, saya sering harus mengikat atau menjepit rambut.
Kalau karet rambut atau jepitan ketinggalan di rumah, saya harus rutin menyisir
saat di kantor. Kini tak perlu lagi mengambil jatah karet rambut anak saya.
5.
Bikin
lebih segar dan muda
Punya rambut pendek itu membuat kita tampak lebih segar dan muda. Buktinya,
anak saya bilang saya kayak anak-anak :D Wajah tidak perlu dipoles make up
macam-macam. Cukup bedak wajah.
6.
Enggak
panas
Ngejar angkutan umum, ngantre panjang menanti TJ yang tak kunjung tiba, desak-desakan
dengan sesama penumpang di dalam bus yang lebih sering letoi lemot, sudah pasti mengundang keringat. So, rambut pendek bisa
mendinginkan kepala dan leher.
7. Bottom line, it’s simplicity
Saya sering disangka mas atau cowok
ganteng. Gedubrak. Hehehe. Mungkin lantaran dapat warisan gen tulang besar dari ayah saya. Hm, tapi hari gini gak mesti perempuan berambut
panjang, laki-laki berambut pendek keleees. Laki-laki berambut panjang banyak. Perempuan
berambut pendek, bahkan yang sengaja botakin rambut pun ada. Dengan berbagai
alasan. The bottom line, mein is simplicity. I love
simplicity.
Posting Komentar
Posting Komentar