Komal, Film Wajib untuk Orangtua, Anak, Guru, dan Sekolah



 
Ilustrasi: www.google.com
Ketika saya googling mengenai kejahatan seksual terhadap anak, saya mendapatkan informasi mengenai Komal, sebuah film produksi India. Film yang membuka wawasan saya mengenai beberapa hal yang berkaitan dengan kejahatan seksual. Kejahatan seksual terhadap anak sebetulnya sudah sejak lama kerap terjadi di Indonesia, tetapi baru menggemparkan masyarakat Indonesia dengan adanya pemberitaan kasus JIS, disusul dengan kasus Emon.
Menurut Sekjen Komnas PA, Samsul Ridwan, seperti yang dilansir oleh Harian Kompas, kasus kekerasan seksual yang dialami anak-anak lebih sering terjadi di lingkungan terdekat anak, seperti keluarga, sekolah dan lingkungan sosial. Itu pula yang dialami Komal, tokoh sentral film tersebut. Komal adalah anak perempuan berusia 9 tahun, anak dari Bapak dan Ibu Kumar. Komal mengalami kejahatan seksual yang dilakukan oleh Uncle Bakshi, teman lama ayah Komal, yang menjadi tetangga baru mereka.
Dalam bukunya, Protecting Your Children from Sexual Predators, psikolog Dr. Leigh M. Baker menyebutkan beberapa karakteristik predator seksual anak-anak, yaitu: 

- Pintar bicara dan manipulatif.
- Sering kali berstatus sudah menikah atau sedang menjalin hubungan dengan seseorang.
- Sopan, baik dan ramah, bahkan seringkali terkesan terlalu baik.
- Senang membantu orang lain, bahkan seringkali memaksa.
- Senang memasuki dunia anak. Punya koleksi benda-benda yang menarik perhatian anak  
   sehingga anak bersedia mendekati.
- Terkesan arogan.
- Pengguna berbagai jenis materi pornografi.
- Pernah mengalami peristiwa traumatis atau kejadian serupa di masa kecil. 

Sebagian besar dari ciri-ciri tersebut ada pada diri Uncle Bakshi. Kali pertama bertemu, Uncle Bakshi bersikap sangat ramah terhadap Komal. Ia bahkan langsung memberi Komal permen untuk mendapatkan perhatian.
Rumah pasangan suami istri Bakshi penuh dengan barang-barang yang indah, yang memikat hati Komal. Dalam waktu singkat, Uncle Bakshi menjadi teman bermain Komal lantaran Uncle dan Aunt Bakshi tidak memiliki anak; ayah Komal sibuk bekerja dan ibu Komal sibuk dengan pekerjaan rumah tangga.
Komal sangat menyukai Uncle Bakshi. Baginya Uncle Bakshi adalah seorang yang sangat baik hati. Uncle Bakshi mengantarkan Komal ke sekolah. Uncle Bakshi menemani Komal bermain di taman. Uncle Bakshi membelikan Komal gulali, makanan yang dilarang ibu Komal untuk Komal makan.
Rutinitas seringkali memaksa orangtua menyerahkan pengasuhan harian anak kepada tetangga, saudara atau pihak-pihak lain. Kesempatan itulah yang dimanfaatkan Uncle Bakshi.  Suatu hari, ketika Komal bermain di rumah Uncle Bakshi, Uncle Bakshi mengajaknya melakukan permainan rahasia di kamar tidurnya. Pada hari itulah Uncle Bakshi melakukan kejahatan seksual terhadap Komal.
Karena sebagian besar pelaku kejahatan seksual adalah orang yang dikenal dekat, anak-anak biasanya merasa bingung dan tidak tahu harus mengadu kepada siapa dan bagaimana cara menceritakan kejadian yang mereka alami. Begitu pula Komal. Ia merasa malu dan bersalah. Sifatnya yang periang berubah menjadi pemurung.
Para psikolog mengingatkan para orangtua agar cermat mengamati perubahan yang terjadi pada anak, baik secara fisik maupun secara emosional. Menurut Roslina Verauli M.Psi, seperti yang dilansir situs Parenting, orangtua harus berusaha menjalin komunikasi yang baik dengan anak. ‘”Posisikan diri kita sebagai sahabat yang bisa diajak bicara tentang apa saja oleh anak-anak. Ini penting supaya anak-anak terbiasa bercerita tentang hal-hal yang dialaminya setiap hari dan tidak menyimpan rahasia dari orangtuanya.’”
Dalam film Komal, bukan orangtua Komal yang menangkap perubahan pada diri Komal, melainkan ibu guru. Jadi, sungguhlah mengherankan, jikalau ada guru yang seakan lepas tangan terhadap kejahatan seksual yang menimpa muridnya di sekolah. Guru seharusnya bisa melihat perubahan sikap pada murid-muridnya.
Kemudian, sang guru menghubungi ibu Komal, memberi tahu mengenai kondisi Komal. Atas informasi dari sang guru, ibu Komal membujuk Komal agar menceritakan pengalamannya. Komal akhirnya membuka rahasianya.
Seperti orangtua korban kejahatan seksual lainnya, ayah dan ibu Komal juga marah dan sempat bingung. Ingin menghubungi polisi tapi takut malu. Ibu Komal akhirnya meminta suaminya untuk melaporkan kejadian buruk itu kepada Childline di nomor 1098.
Didi, petugas Childline pun datang. Didi menyakinkan Komal dan orangtuanya bahwa Uncle Bakshi akan mendapat ganjaran hukuman atas perbuatannya.
Selain membantu anak-anak yang jadi korban kejahatan seksual, Didi juga mengajarkan prinsip-prinsip penting yang termaktub dalam underwearrule untuk membangkitkan kewaspadaan anak-anak terhadap bahaya kejahatan seksual.
Pertama, ada empat bagian di tubuh mereka yang tidak boleh dilihat dan disentuh oleh orang lain, kecuali saat ibu memandikan mereka atau saat dokter memeriksa mereka di bawah pengawasan ayah dan ibu mereka. Anak-anak pun tidak boleh melihat dan menyentuh keempat bagian serupa di tubuh orang lain. Bagian tersebut adalah mulut, dada (payudara), bagian di antara kedua kaki (vagina dan penis), serta dubur.
Jika ada yang menyentuh bagian-bagian yang terlarang tersebut, maka sentuhan itu disebut sentuhan tidak aman. Anak-anak harus segera berteriak ‘tidak’ dan mencari pertolongan dari orang yang bisa mereka percaya.
Kemudian, Didi mengajak anak-anak agar tidak menyimpan rahasia. Pengalaman harus segera diceritakan kepada orangtua sampai orangtua mendengarkan dengan sungguh-sungguh. Setelah itu, orangtua harus melaporkan pelaku kejahatan seksual kepada pihak-pihak yang dapat membantu menangani peristiwa tersebut. Di Indonesia, pihak-pihak tersebut adalah dokter (RS), KPAI, Komnas PA, dan kepolisian.
Komal adalah film berisi pendidikan seks yang diproduksi Childline India Foundation bersama CLIMB MEDIA. Komal lahir dari keprihatinan atas tingginya angka kejahatan seksual terhadap anak di India dengan tujuan mencegah munculnya korban-korban baru. Kita hidup di tengah masyarakat yang serupa. Maka, kita pun wajib menonton film Komal. Sekarang.

Tim Produksi "KOMAL"
CHILDLINE Team: Nishit Kumar / Nipa Bhansali
Produced by: CLIMB MEDIA
Design & Direction: Prashant Shikare
Creative Producer & Script: Kireet Khurana
Exec. Producer: Raviraj Wade
Music: Ashish Jha
BG & Illustration: Raviraj Kumbhar
Compositor: Arvind Shirke
Animation: Vishnu Jadhav
Studio Head: Nikhil Warwadekar
VO Production: Vinod Kulkarni

Related Posts

Posting Komentar