Alkisah, sejumlah ibu heboh berdiskusi di chat forum.
A: Gila, Indonesia bikin Gerakan Kondom Nasional!
B: Hah? Dalam rangka apa?
A: Memperingati Hari AIDS Sedunia!
B: Siapa yang bikin?
C: Gue baca di berita, Kementerian Kesehatan dan Komisi Penanggulangan AIDS nasional.
D: Duh, kondom kok dibagi-bagi gratis. Di sekolah dan kampus lagi. Ini enggak sesuai dengan budaya kita. Budaya asing kok dibawa-bawa.
E: Mungkin
karena sekarang sudah banyak anak sekolah yang melakukan hubungan
seksual. Lihat aja, banyak video mesum yang beredar. Lha wong orang dewasa aja ganti-ganti pasangan. Lokalisasi berjamur. Suami-suami punya pacar gelap. Belum lagi ada tren swinger.
A: Ya, jangan dikasih alatnya, dong. Kasih pendidikan seks.
E: Terus, gimana dong ngajarin anak-anak supaya tidak melakukan seks pranikah?
F: Banyak-banyak berdoa. Semoga anak kita dijauhkan dari semua hal itu.
…
E
gundah gulana. Teringat olehnya seorang kenalannya, seorang psikolog
yang juga aktif terlibat dalam dunia pendidikan. Buru-buru ia
mengetikkan pesan kepada sang kenalan.
E: Gimana
cara memberikan pendidikan seks kepada anak yang masih kecil? Kalau aku
selama ini bilang, laki-laki punya penis dan payudara. Perempuan punya
vagina dan payudara. Alat kelamin dan payudara tidak boleh dipegang orang lain.
X:
Kasih tahu juga, Mama tidak akan selalu menyentuh, kecuali kalau ada
yang perlu diperiksa. Dokter juga baru boleh pegang, kalau ada yang
perlu diperiksa. Ajari juga berpakaian dan duduk yang sopan, dan
membersihkan sendiri alat kelamin dan payudaranya. Itu dulu.
E: Kalau ngajarin anak SMP dan SMA bagaimana?
X: Ajari bergaul dan berpacaran yang sehat.
E:
Memangnya kalau kita kasih tahu risiko seks pranikah seperti hamil di
luar nikah, pernikahan dini dan penyakit kelamin gak cukup?
E: Bagaimana menasihati anak laki-laki?
X: Suruh berhitung … kalau dia disuruh bertanggung jawab atas hidup sang perempuan dengan uangnya sendiri.
E: Itu kan kalau intercourse. Kalau yang cowok minta “pegang-pegang saja” bagaimana?
X:
Ajari remaja putri menghargai tubuh dan masa depan mereka sendiri
agar mereka menolak permintaan itu. Beri tahu kalau fluktuasi emosi dan
hasrat seksual lelaki dan perempuan memang beda.
E: Wah, pasti banyak remaja yang belum tau itu.
X:
Fokus laki-laki memang di mata. Gairah seks akan terus meningkat dan baru
berhenti jika terpuaskan. Kalau perempuan, bisa stop kapan aja karena
sangat dipengaruhi mood dan afeksi yang kuat. Makanya, mending jangan dirangsang.
Zaman
memang sudah berubah. Masyarakat kita sudah mengalami pergeseran
(kemerosotan) nilai. Seks tidak lagi dianggap sebagai sesuatu yang
sakral, sesuatu yang hanya boleh dilakukan ketika laki-laki dan
perempuan telah resmi menjadi pasangan suami istri. Kini, banyak lajangers sudah
melakukan hubungan seksual. Bahkan, banyak suami/istri tidak setia
dengan pasangannya. Mereka melakukan hubungan seksual dengan orang lain:
pelacur kelas bawah/menengah/tinggi, pacar gelap atau bahkan bertukar
pasangan (swinger).
Seks bebas dan seks pranikah mewabah. Seks bebas menjadi salah satu penyebab orang bisa tertular HIV, virus penyebab AIDS. Inilah yang menurut saya, menjadi alasan mengapa Kementerian Kesehatan dan Komisi Penanggulangan AIDS Nasional mengadakan Gerakan Kondom Nasional.
Pembagian kondom secara gratis, apalagi di sekolah dan kampus tidak akan menghentikan aksi seks bebas dan seks pranikah. Saran-saran psikolog di atas bisa menambah wawasan orangtua agar memberikan pendidikan seks kepada anak sehingga anak dapat menjauhkan diri dari perilaku seks bebas dan seks pranikah.
Seks bebas dan seks pranikah mewabah. Seks bebas menjadi salah satu penyebab orang bisa tertular HIV, virus penyebab AIDS. Inilah yang menurut saya, menjadi alasan mengapa Kementerian Kesehatan dan Komisi Penanggulangan AIDS Nasional mengadakan Gerakan Kondom Nasional.
Pembagian kondom secara gratis, apalagi di sekolah dan kampus tidak akan menghentikan aksi seks bebas dan seks pranikah. Saran-saran psikolog di atas bisa menambah wawasan orangtua agar memberikan pendidikan seks kepada anak sehingga anak dapat menjauhkan diri dari perilaku seks bebas dan seks pranikah.
Posting Komentar
Posting Komentar